Keseimbangan asam basa jaringan tubuh dan
darah manusia harus berada pada pH 7,3 – 7,5 agar tetap sehat dan berfungsi
optimal. Oleh sebab itu tubuh memerlukan lebih banyak makanan pembentuk basa
daripada makanan pembentuk asam
pH adalah satuan derajat ke-asaman (acidity)
atau ke-basaan (alkalinity) suatu larutan. Semakin asam suatu larutan, semakin
rendah nilai pH nya. Sebaliknya, semakin basa suatu larutan, semakin tinggi
nilai pH nya. Nilai pH terendah adalah 1,0 (sangat asam) dan yang tertinggi
adalah 14,0 (sangat basa). Dengan demikian nilai 7,0 dianggap sebagai pH
netral.
pH juga dipergunakan sebagai ukuran dalam
keseimbangan asam basa tubuh. pH yang paling ideal bagi fungsi tubuh manusia
adalah sekitar 7,3 – 7,5. Di atas pH 7,8 atau di bawah pH 6,8 akan menimbulkan
gangguan metabolisme, yang pada akhirnya juga gangguan pada kesehatan.
Setiap makanan yang sudah dimetabolisasi akan
meninggalkan sejumlah residu atau abu mineral yang mengandung elemen logam dan
non-logam di dalam tubuh. Abu minreal dari jaringan tumbuh-tumbuhan, tubuh
hewan, ataupun manusia yang dibakar atau membusuk sempurna setelah mati juga
bisa tertinggal. Minreal berasal dari dalam bumi dan sesuai dengan siklus
alamiahnya akan kembali lagi ke dalam bumi. Bagaimana caranya mineral yang
berasal dari dalam bumi bisa berada dalam tubuh manusia ?
Struktur batu-batuan alam dalam lapisan bumi
terbentuk dari berbagai jenis mineral. Karena faktor alam, batu-batuan tersebut
bisa hancur atau terkikis dan terbawa aliran air masuk ke dalam sumber air atau
tanah yang letaknya lebih rendah dari tempat asal batu-batuan tersebut.
Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di atasnya menyerap mineral tersebut. Kemudian
hewan-hewan dan manusia mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan tersebut. Jadi manusia
bisa memperoleh mineral dari tumbuh-tumbuhan yang dimakan, juga dari daging
atau susu hewan yang makan tumbuh-tumbuhan tsb.
Kandungan mineral pada makanan sangat
potensial dalam mempengaruhi atau membentuk suasana asam atau basa dalam tubuh.
Makanan pembentuk asam mengandung lebih banyak mineral non-logam seperti sulfur
(S), fosfor (P) dan klor (Cl). Sedangkan makanan yang dapat menurunkan keasaman
tubuh atau membentuk efek basa mengandung lebih banyak mineral logam, seperti
potassium/kalium (K), sodium/ natrium (Na), magnesium (Mg), zat besi (Fe) dan
kalsium (Ca)
Makanan pembentuk asam umumnya juga
mengandung sejumlah besar protein dan sedikit air. Hampir sema makanan protein
dan biji-bijian (beras, jagung, gandum dsb) termasuk produk olahannya, memberi
reaksi kimiaei asam pada tubuh kecuali susu mentah, yogurt, kacang almond dan
millet. Sebaliknya makanan pembentuk basa cenderung berkadar air tinggi dan
mengandung sejumlah kecil protein. Semua jenis buah dan sayuran (termasuk
selada, umbi-umbian dan sayuran rambat) adalah makanan pembentuk basa kecuali
tomat (terutama yang masak).
Cara pengolahan makanan dapat mengubah
keasaman dan kebasaan suatu makanan. Efek makanan yang dimasak tersendiri,
kurang lebih akan tetap sama seperti ketika masih mentah. Contohnya, kentang
yang dikukus atau hanya direbus dengan air, pengaruhnya akan tetap basa pada
tubuh. Lain halnya jika kentang diolah menjadi sambal kentang goreng. Kombinasi
minyak dan santan meningkatkan kadar protein dan lemak pada makanan, sehingga
mengakibatkan efek makanan menjadi asam bagi tubuh.
Makanan pembentuk asam tidak ada hubungannya
dengan makanan asam. Makanan asam adalah makanan yg rasanya masam, asam manis
atau kecut. Asam ini bisa mempengaruhi atau bisa jga tidak mempengaruhi tingkat
keasaman tubuh, sehingga disebut juga asam bebas. Sebaliknya, makanan pembentuk
asam rasanya belum tentu asam atau bisa berbeda sama sekali. Contohnya :
buah-buahan rasa masam belum tentu asam (seperti jeruk, nanas atau strawberry)
memberi pengaruh basa pada tubuh, karena hampir semua buah-buahan segar
mengandung lebih banyak elemen-elemen logam. Bedakan dengan cita rasa pada
makanan pembentuk asam.
Menu sehari-hari masyarakat pada zaman
sekarang umumnyaa sebagian besar terdiri dari makanan pembentuk asam dan hanya sebagian
kecil yang terdiri dari makanan pembentuk basa. Porsi nasi dan lauk protein
seperti daging, ikan atau telur umumnya lebih besar daripada buah dan sayuran
segar. Sariawan, nyeri lambung, flu atau kelebihan berat badan merupakan gejala
tingkat keasaman tubuh sudah mulai tinggi. Kondisi ini bisa semakin buruk jika
ditambah dengan kebiasaan makan makanan rendah energi dan kurang bergizi,
merokok, minum alkohol, penggunaan narkotik, stress, kurang istirahat serta
perbagai pola hidup tidak sehat lainnya.